Garuda Wisnu Kencana

Garuda Wisnu Kencana merupakan patung ikonik yang ada di Pulau Bali. Pulau Bali memang memiliki keindahan alam yang mampu memikat para pengunjung yang datang. Selain memiliki pemandangan yang indah, Pulau Bali juga memiliki budaya yang masih terjaga sampai saat ini.

Para pengunjung yang ke Bali bisa menikmati berbagai tempat wisata yang menarik dan melihat budayanya. Salah satu yang menjadi ikon menarik Pulau Bali yaitu sebuah patung dengan nama GWK atau Garuda Wisnu Kencana.

Patung Garuda Wisnu Kencana Menjadi Ikon Selamat Datang Pulau Bali

Patung ikonik GWK saat ini digunakan sebagai patung penyambut bagi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bali. Patung GWK menjadi ikon selamat datang karena para pengunjung bisa melihat patung setinggi 121 m dengan jelas dari pesawat apabila memasuki Pulau Bali.

Lokasi dari GWK ini dekat dengan Bandara Ngurah Rai, sehingga bisa menempuh perjalanan selama 20 menit untuk bisa menuju Taman Budaya GWK yang berlokasi di Uluwatu. Taman Budaya ini menawarkan berbagai fasilitas yang berupa venue dan bisa digunakan untuk acara publik seperti Kura-kura Plaza, Lotus Pond, Wisnu Plaza, dan Indraloka Garden.

Tidak hanya itu, berbagai pertunjukan juga sering digelar pada kawasan GWK ini. Sehingga banyak para wisatawan baik lokal atau luar negeri yang tertarik mengunjungi kawasan wisata ini.

Sejarah dari Patung GWK

Patung GWK yang menjadi ikon pariwisata Bali ini terletak pada bukit Ungasan, Jimbaran, Bali. Patung yang memiliki tinggi 121 m ini dinobatkan sebagai patung tertinggi ketiga dunia setelah Statue of Unity setinggi 182 India dan The Spring Temple Buddha setinggi 153 m di Cina. Selain itu, patung GWK ini juga menjadi patung berbahan tembaga terbesar di dunia.

Proyek pembangunan patung GWK pertama kali muncul ide yaitu pada tahun 1989 oleh seniman asal Bali yaitu I Nyoman Nuarta. Pada tahun 1980 ide tersebut memiliki persetujuan oleh Soeharto yang menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia kedua. Sehingga dalam pelaksanaannya I Nyoman Nuarta ditunjuk sebagai arsitek dalam pembangunan patung ikonik tersebut.

Namun proses pembangunan dari patung Garuda Wisnu Kencana terhenti pada tahun 1998 karena krisis moneter Indonesia. Setelah proses pembangunan terbengkalai selama lebih dari satu dekade, pada tahun 2013 kembali dilanjutkan. Sama seperti sebelumnya pada tahap lanjutan proyek pembangunan ini I Nyoman Nuarta memiliki tugas yang sama.

Akan tetapi, ia juga turut menghadirkan 120 seniman patung lainnya untuk ada dalam pembuatan. Hal itu karena patung ini terbuat dari campuran baja dan tembaga yang memiliki berat 4000 ton. Sedangkan untuk konstruksi patungnya terbuat dari kuningan dan tembaga, 21.000 ribu batang baja dengan berat 2.000 ton, dan baut sebanyak 170.000 buah.

Patung GWK Melakukan Tes Kelayakan Sebelum Peresmian

Semua konstruksi pada patung ini bisa langsung terlihat oleh pengunjung pada lantai 23. Lantai 23 ini sengaja menggunakan alas dan dinding berbahan kaca supaya para pengunjung bisa melihat langsung konstruksi pembangunan. Setelah pembangunan patung selesai, kemudian GWK menjalani serangkaian tes untuk pengujian kelayakan.

Berbagai tes pengujian dilakukan yaitu tes ketahanan angin di Australia dan Kanada, tes rongga secara berkala, serta soil test. Setelah itu proyek GWK selesai pada tanggal 22 September tahun 2018 langsung diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Pada acara peresmian ini sejumlah tokoh penting juga turut hadir yaitu seperti Megawati Soekarnoputri, Sang Nyoman Suwisma, Try Sutrisno, dan Mayjen TNI (purn). Proses pembangunan patung GWK ini memakan waktu selama 28 tahun dan biaya yang besar yaitu mencapai ratusan miliar.

Kawasan wisata Garuda Wisnu Kencana menjadi salah satu favorit banyak orang apabila berkunjung ke Jimbaran Bali. Apabila Anda ingin bisa melihat patung GWK setiap saat tidak ada salahnya apabila memiliki rumah yang dekat dengan patung ikonik Bali tersebut.

Terdapat rumah mewah yang strategis dan dekat dengan patung GWK yang cocok sebagai tempat tinggal Anda. Selain itu, rumah ini juga dekat dengan berbagai fasilitas seperti kampus UNUD, apotek, dan rumah sakit.

Rumah yang berlokasi dekat dengan Perumahan Bumi Jimbaran Asri ini memiliki 2 lantai dengan 5 kamar tidur dan 2 kamar mandi. Tentunya rumah ini cocok sebagai tempat tinggal Anda karena strategis dan dekat GWK Pulau Bali.